images

DPPKB Bantaeng Dampingi Pendamping Dan Penyulu Studi Tiru ke Desa Bonto Jai: Pelajari Program GENTING

Bonto Jai – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bantaeng melaksanakan kunjungan studi tiru dan silaturahmi ke Desa Bonto Jai, kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Bonto Jai, Senin (14/4/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Kepala DPPKB beserta jajaran, serta seluruh pendamping dan penyuluh DPPKB se-Kabupaten Bantaeng. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari implementasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Desa Bonto Jai.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala DPPKB, Fiqih S. Luhulima, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Desa Bonto Jai atas kesediaannya menerima kunjungan dan berbagi pengalaman.

"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala Desa yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajar langsung mengenai program GENTING. Ini merupakan inisiatif luar biasa karena bahkan kami di dinas belum memulainya, namun di sini sudah berjalan dengan enam sasaran dan enam orang tua asuh," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan strategi untuk menjangkau 915 sasaran di seluruh Kabupaten Bantaeng.

"Kami berharap dari kunjungan ini, kami bisa melihat langsung model pelaksanaannya, apa kelebihan dan kekurangannya, dan kami bisa mengadopsi yang terbaik untuk diterapkan nantinya," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bonto Jai, Amiluddin, menjelaskan bahwa program GENTING berawal dari data adanya enam anak stunting di desa tersebut. Data itu diperoleh dari Dinas maupun Puskesmas.

"Dari informasi itulah kami berdiskusi dengan para pendamping, kemudian mencari referensi, hingga menemukan konsep GENTING yang melibatkan orang tua sebagai pendukung langsung dalam penanganan stunting," kata Amiluddin.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim desa kemudian memperkuat struktur yang ada dan menyepakati langkah-langkah bersama, termasuk mengidentifikasi anak-anak sasaran dan menunjuk para aktor desa sebagai orang tua asuh.

"Orang tua asuh yang kami tunjuk berasal dari berbagai unsur seperti Kepala Desa, Ibu Desa, Sekretaris Desa, perwakilan BPD, dan Bidan Desa. Yang paling penting dari semua ini adalah komitmen bersama untuk menjalankan program secara berkelanjutan," tegasnya.

LINK FOTO: https://drive.google.com/drive/folders/1hLGagPvMiMJhX4KMWS43UyaFF0kAq2Mz?usp=sharing